Jumat, 17 Januari 2014

Tujuan dan Konsep Perencanaan

Tujuan
Dari permasalahan utama yang dimiliki oleh Kecamatan Pracimantoro yaitu "Kondisi Internal Kecamatan Pracimantoro yang Kurang Mendukung Perkembangan Kecamatan Pracimantoro Sebagai Secondary Hub", maka munculah suatu tujuan untuk menyelesaikan permasalahan sekaligus memanfaatkan potensi yang dapat mendukung pengembangan Kecamatan Pracimantoro. Tujuan tersebut adalah menjadikan "Kecamatan Pracimantoro Sebagai Secondary Hub Tahun 2024"
Tujuan tersebut diambil untuk menyelesaikan permasalahan utama Kecamatan Pracimantoro yang belum bisa menjadi Secondari Hub yang pada kenyataannya kecamatan ini memiliki potensi untuk menjadi demikian. Dengan adanya potensi yang mendukung yaitu Kecamatan Pracimantoro dilalui oleh JJLS yang merupakan Jalan Jalur Selatan sebagai penghubung DIY, Jawa Timur, dan Jawa tengah, serta menjadi kota transit.

Konsep Kota
Adapun konsep untuk mencapai tujuan perencanaan kota "Kawasan Perkotaan Pracimantoro sebagai Pusat Pelayanan di Bagian Selatan Wonogiri Tahun 2024" adalah dengan melakukan pendekatan perencanaan berkelanjutan menggunakan konsep "Kota Terpadu Mandiri". Konsep kota terpadu mandiri digunakan sebagai dasar untuk Kawasan Pracimantoro untuk dapat menjadi pusat pelayanan dibagian selatan Wonogiri yang mandiri dengan kualitas dan kuantitas sarana-prasarana yang memadai juga pelayanan yang baik dan dapat dirasakan oleh seluruh Kecamatan Pracimantoro. 

Konsep Wilayah
Sedangkan konsep untuk mencapai tujuan perencanaan wilayah Kecamatan Pracimantoro yaitu "Kecamatan Pracimantoro Sebagai Secondary Hub City Tahun 2024" yang diterapkan dalam mengatasi permasalahan "Kondisi Internal Kecamatan Pracimantoro yang Kurang Mendukung Perkembangan Kecamatan Pracimantoro Sebagai Secondary Hub" yang didorong oleh beberapa penyebab yaitu :
- terjadinya leakage tenaga kerja
- Kerusakan jalan yang menghambat mobilisasi dan distribusi hasil pertanian di Kecamatan     Pracimantoro
- Kondisi alam Kecamatan Pracimantoro yang didominasi oleh karst sehingga memerlukan       pendekatan khusus terkait penyediaan TPS dan jaringan drainase
- Kurangnya ketersediaan air bersih di Kecamatan Pracimantoro baik untuk konsumsi             ataupun pertanian
- Potensi wisata yang belum berkembang secara optimal
Dengan hal tersebut maka dilakukan pedndekatan perencanaan berkelanjutan melalui konsep "Local and Community Driven Development (LCDD)". konsep ini menekankan pada pemberian control atas keputusan dalam pembangunan dan sumberdaya kepada kelompok masyarakat dan perwakilan pemerintah daerah. masyarakat menerima dana, memutuskan penggunaannya, merencanakan dan melaksanakan proyek-proyek lokal yang dipilih, dan memantau penyediaan(barang dan jasa yang dihasilkan dari proyek tersebut. Konsep ini dapat meningkatkan pendapatan dan pemberdayaan masyarakat serta mengurangi kemiskinan. Pendekatan berkelanjutan digunakan agar setelah batas tahun perencanaan yaitu tahun 2024, konsep ini masih tetap dapat dilanjutkan untuk mengembangkan Kecamatan Pracimantoro.
LCDD akan mengembangkan sektor basis guna kemajuan Kecamatan Pracimantoro, dimana sektor basis tersebut yaitu sektor pertanian dan pariwisata. Terdapat pendekatan khusus untuk sektor pariwisata dengan communities based eco-tourism. Pendekatan khusus ini untuk mendukung Pracimantoro sebagai secondary hub sehinga selain menjadi daerah transit juga dapat mengembangkan wilayah dengan potensi pariwisata yang dimiliki (pendatang dapat transit dan berwisata). Hal ini mengacu pada komunitas atau masyarakat dalam pengembangan pariwisata karena dengan demikian dapat memunculkan sense of belonging dan kesadaran akan kecamatan mereka sendiri yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kondisi lingkungan yang dampaknya positivenya dapat dirasakan oleh masyarakat sendiri. Kecamatan Pracimantoro dengan bentang alam yang luas akan menjadi daya tarik pariwisata yang potensial, sehingga menciptakan masyarakat yang meningkatkan pengembangan dan promosi pariwisata yang berpusat pada pemahaman maupun kualitas masyarakat sendiri sehingga masyarakat dapat mengelola potensi-potensi yang ada dengan mandiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar